Your Trusted 24 Hours Brook Service Provider !
Budidaya Tanaman Pisang

Budidaya Tanaman Pisang

pisang-cavendish

Pisang adalah buah yang paling banyak dikonsumsi oleh orang Indonesia. Rasanya yang manis dengan tekstur yang empuk membuatnya sangat digemari oleh masyarakat. Pada tahun 2016 saja, buah yang termasuk ke dalam famili Musaceae dan genus Musa ini menempati posisi pertama sebagai rata-rata buah yang sering dikonsumsi perorang dalam waktu seminggu dengan angka 0.113 mengalahkan 9 buah nusantara lainnya. Sedangkan untuk angka total konsumsi buah nasional per tahun, pisang menempati urutan pertama dengan angka 1519.93 juta Kg pada tahun 2016 diikuti komoditas buah rambutan, jeruk dan pepaya (BPS, 2017).

Tingkat konsumsi buah pisang yang cukup tinggi diiringi dengan peningkatan produksinya yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015, produksi pisang di Indonesia mencapai jumlah 7.299.266 ton, padahal pada tahun 2014 hanya sebesar 6.862.558 ton saja (Kementan, 2017). Begitu besarnya minat masyarakat terhadap buah pisang yang diiringi dengan peningkatan jumlah produksinya membuat peluang untuk membudidayakan tanaman pisang semakin terbuka, apalagi tanaman pisang cukup adaptif terhadap lingkungan dan teknik budidayanya tidak terlalu rumit.

Berikut ini adalah cara melakukan budidaya tanaman pisang sesuai dengan rekomendasi dari Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

  1. Syarat Tumbuh dan Kondisi Agoekosistem

Tanaman pisang cukup adaptif jika ditumbuhkan baik pada dataran rendah maupun dataran tinggi (<1.600 mdpl). Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman pisang berada dikisaran 27 derajat C dengan suhu maksimum 38 derajat C. Tingkat curah hujan yang cocok untuk pertumbuhan tanaman pisang adalah 2000-2500 mm/tahun dengan tingkat keasaman tanah atau pH sebesar 4,5-7,5.

  1. Pembibitan

Untuk memperoleh tanaman yang sehat dan menghasilkan produksi tinggi maka sejak awal penanaman harus menggunakan bibit yang berkualitas. Bibit yang berkualitas terlihat dari pertumbuhannya yang sehat, tidak terdapat hama penyakit, dan memiliki struktur tanaman lengkap seperti akar, batang dan daun. Pembibitan dapat dilakukan dengan cara perbanyakan tunas, anakan, bonggol, dan bit baik secara tradisional maupun kultur jaringan.

Perbanyakan secara kultur jaringan umumnya sudah dilakukan oleh perusahaan besar seperti yang dilakukan oleh PT Nusantara Tropical Farm (PT NTF), sister company PT Sewu Segar Nusantara yang mendistribusikan Pisang Cavendish berlabel Sunpride. Bibit pisang yang diperbanyak secara kultur jaringan dikembangkan selama kurang lebih satu tahun dalam botol kultur jaringan. Setelah itu dilakukan proses seleksi untuk ditransplantasikan ke pembibitan hingga berumur 3 bulan.

pembibitan-pisang
Pembibitan tanaman pisang di PT Nusantara Tropical Farm
  1. Persiapan Lahan

Bersihkan lahan dan lakukan olah tanah. Pada 2 minggu hingga 1 bulan sebelum tanam buatlah lubang tanam dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan jarak tanam sekitar 2 m x 2 m hingga 3 m x 3 m. Lalu tutup kembali lubang tersebut dengan memasukkan tanah lapisan bawah terlebih dahulu dari hasil pembuatan lubang.

  1. Penanaman

Sama seperti penanaman bibit pada umumnya, sebaiknya penanaman dilakukan pada saat hujan sudah turun atau menjelang musim hujan. Lakukan penanaman pada sore hari agar bibit tidak strees terhadap lingkungan baru. Masukkan bibit ke dalam lubang yang sudah dibuat sebelumnya, tutup secara perlahan, dan lakukan penyiraman.

  1. Pemupukan

Rekomendasi pemupukan yang diberikan oleh BP2TP yaitu: pemberian pupuk organik (pupuk kandang) sebanyak 10 kg/lubang sebelum penanaman dan dibiarkan selama 1-2 minggu. Kemudian untuk pupuk organik yang dapat diberikan adalah 0,233 kg Urea, 0,10 kg SP-36, dan 0,10 kg KCl per tanaman. Untuk tanaman yang baru ditanam diberi 3 kali yaitu ¼ saat tanam dan sisanya dibagi dua umur 3 bulan dan umur 6 bulan. Sedangkan untuk tanaman umur 1 tahun atau lebih, pupuk diberikan 2 kali pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.

PT NTF yang sudah melakukan budidaya Pisang Cavendish sudah menerapkan apa yang direkomendasikan yaitu menggunakan pupuk kandang sebanyak 10 kg per tanaman dan PT NTF telah mengintegrasikan praktik budidaya tanaman pisang dengan peternakan sapi sehingga untuk memperoleh kebutuhan pupuk kandang cukup mudah.

  1. Pemeliharaan

Meskipun tanaman pisang cukup adaptif terhadap lingkungan, namun pemeliharaan perlu dilakukan agar dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah berkualitas. Berikut adalah beberapa pemeliharaan yang perlu dilakukan:

  • Pemberian agensia hayati untuk mencegah penyakit layu yang umumnya menyerang tanaman pisang seperti layu Fusarium yang disebabkan oleh cendawan Fusarium. Agensia hayati yang dapat digunakan adalah Trichoderma sp. dan Gliocladium sp.
  • Pemangkasan daun kering untuk mencegah penularan penyakit. PT NTF menetapkan jumlah daun optimal yaitu 12 lembar daun pisang per pohon. Apabila jumlah daun tersebut kurang maka segera dilakukan tindakan perbaikan budidaya.
  • Penyiangan gulma atau tumbuhan pengganggu agar tidak terjadi persaingan pertumbuhan
  • Penjarangan anakan untuk menjaga agar produksi tidak menurun
  • Perawatan tandan dengan membersihkan daun kering di sekitar tandan agar tidak melukai buah dan membungkus tandan buah dengan plastik atau pembungkus kertas guna menghindari kerusakan buah dari hama atau goresan.
  • Sanitasi kebun dengan melakukan pembersihan daun kering, penjarangan anakan, dan pembuangan sisa tanaman bekas panen yang dilakukan setiap 45 hari sekali.
  • Pengendalian hama penyakit secara terpadu yang disesuaikan dengan jenis hama penyakit yang menyerang dan dilakukan pengendalian secara bijaksana dengan memperhatikan kondisi lingkungan.
  1. Panen dan Pasca Panen

Buah pisang yang dipanen disesuaikan dengan tujuan apakah akan dikonsumsi langsung atau dikirim dulu ke suatu tempat hingga diekspor. Apabila tujuannya dikonsumsi langsung maka panen dapat dilakukan setelah buah tua atau sudah ada yang masak di pohon. Sedangkan untuk keperluan pengiriman hingga ekspor, maka pisang dipanen tidak terlalu tua (derajat ketuaan 75-85%) tetapi sudah masak fisiologis (kadar patinya sudah maksimum).

buah-pisang
Penanganan pasca panen pisang di PT Nusantara Tropical Farm

Di PT NTF, panen dilakukan dengan sangat hati-hati agar buah pisang tetap memiliki kualitas tinggi. Setelah tandan pisang dipanen, pisang digantungkan pada rel panjang yang ada di sekitar kebun pisang dengan kondisi tandan yang masih tertutup kertas. Tandan pisang kemudian ditarik dengan menggunakan katrol menuju ruang prosesing. Setelah masuk ke ruang prosesing, buah pisang akan dibagi menjadi beberapa buah sesuai dengan ukurannya, lalu dimasukkan ke dalam bak air dan dikering anginkan dengan menggunakan blower. Setelah kering, pisang diberi label atau dimasukkan ke dalam kardus sesuai dengan keperluan.

Budidaya tanaman pisang relatif cukup mudah berkat sifatnya yang adaptif terhadap lingkungan. Asalkan terpenuhi kebutuhan air, pemupukan dan terawatnya proses pertumbuhan maka tanaman pisang dapat menghasilkan buah yang berkualitas. Selamat melakukan budidaya tanaman pisang, semoga bermanfaat.

Sumber Informasi:

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2008. Teknologi Budidaya Pisang. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. 29hal.

Badan Pusat Statistik. 2017. Konsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret 2016. Slide Presentasi Dalam Rangka Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2017.

Kementerian Pertanian. 2017. Produksi Pisang Menurut Provinsi 2012-2016*). http://www.pertanian.go.id/ap_pages/mod/datahorti [diambil tanggal 9 Agustus 2017].

 

4 Comments

  1. Luar biasa, potensi untuk dikembangkan

  2. Isrochmad Hadijanto

    Bagaimana cara pisang bisa merata warnanya bisa kuning semua ,padahal asli kulinya hijau .

    1. Halo, selamat siang

      Pada saat proses pematangan pisang, klorofil dipecah sehingga berubah menjadi warna lain, khusus untuk pisang menjadi warna kuning, sekaligus memberi rasa manis pada pisang.

      Semoga menjawab ya, dan semoga Sunpride bisa membuat artikel dari pertanyaan di atas.

      Terima kasih

  3. ari

    apakah supride juga ada program pelatihan budidaya pisang cavendish untuk masyarakat ? sehingga nanti masyarakat yg sdh berbudidaya pisang cavendish bisa memasarkan produknya ke sunpride indonesia.

    trima kasih

Leave A Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *